QORIN BISA MENGGANGGU PSIKOLOGIS MANUSIA

QORIN BISA MENGGANGGU PSIKOLOGIS MANUSIA

Penulis :

Agus Sulistiawan

 

DALIL KEBENARAN QORIN PADA MANUSIA 

“Setiap kita (manusia) pasti ditemani oleh teman yang akrab dan dekat yang disebut Qorin, satu dari malaikat dan satu dari golongan jin atau syaitan”.Sebagai mana yang ditegaskan Rasululloh saw dalam riwayat Ahmad.

            Yang dimaksud dengan pernyataan Rasululloh saw pada bagian akhir dari hadits diatas adalah Qorin beliau dari golongan jin atau syaitan. Allah SWT telah memberi perlakuan khusus kepada beliau dalam menghadapi sepak terjang jin Qorin yang dimilikinya, sehingga jin tersebut masuk Islam dan tidak mempengaruhi beliau kecuali kepada kebaikan dan kebenaran.

            Hadits tersebut lebih merupakan peringatan keras akan bahaya fitnah (gangguan) Qorin dan was-wasnya serta penyesatan yang dilakukannya. Rasululloh saw memberi tahu hal itu agar kita lebih waspada dan melakukan pembentengan dari kejahatannya.

            Dalam masalah ini ada ulama berpendapat bahwa peluang masuknya jin Qorin ke Islam bukan hanya berlaku untuk jin Qorin Rasululloh saw pribadi, Setiap kita berkesempatan untuk mengislamkan jin Qorin sebagaimana yang dialami Rasululloh. Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin.

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya. (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Tetapi pendapat tersebut dibantah tegas oleh Syaikh Wahid Abdus Salam Bali dalam bukunya “Wiqayatul Insan minal Jinni was Syaithan :39-40” . Beliau beralasan bahwa terlihat jelas dalam susunan redaksi beberapa hadits yang menjelaskan masuk Islamnya Qorin jin mengiringi Rasulullah sifatnya khusus, hanya berlaku kepada jin Qorin Rasulullah saw. Kenyataannya tidak ada satu dalilpun yang menyatakan bahwa Islamnya jin Qorin itu juga berlaku pada selain Qorin jin Rasulullah saw.

            Alasan kedua “Tidak ada satu riwayatpun yang menjelaskan masuknya jin Qorin yang dimiliki Umar bin Khatthab. Padahal kita tahu,dikarenakan iman Umar yang begitu kokoh  Syaitan menjadi segan dan takut kepada sosok Umar. Rasulullah saw tak pernah mejelaskan kepada para sahabatnya bahwa jin Qorin milik Umar telah masuk Islam sebagaimana milik Beliau.”

            Alasan ketiga, “Kalau setiap orang bisa mengislamkan jin Qorin masing-masing, maka hilanglah hikmah dan fungsi adanya ujian Allah pada diri manusia. Padahal adanya pengaruh buruk dari jin Qorin merupakan sarana ujian akan keteguhan dan kekokohan iman seorang mu’min” (Kitab Al Waqayah : 39-40).

 

BERAPA JUMLAH JIN QORIN KITA 

Qorin jin atau syaitan dalam tema ini mempunyai arti khusus dan umum, arti khusus yaitu Qorin jin yang disertakan Allah kepada kita sejak kita dilahirkan , sebagaimana yang telah dijelaskan Rasulullah SAW, sedang arti umumnya yaitu jin atau syaitan lain yang menjadi teman kita dalam sepanjang perjalanan hidup kita. Artinya sejak kita lahir ada jin yang selalu mengikuti kita dan melancarkan pengaruh-pengaruh jahatnya, itulah yang dinamakan istilah khusus yaitu Qorin. Tapi ada juga Qorin lain yang bersifat umum yaitu syaitan yang hadir dalam hidup orang-orang yang jauh dari petunjuk Allah dan lalai menjalankan perintah-Nya.

            Allah Rasulullah SAW berfirman,”Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang maha pemurah (Al-Qur’an) Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka medapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata,”Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)”. (QS.Az Zukhruf : 36-38)

            Imam At Tabrani berkata. Yang dimaksud dengan ayat 36 dalam QS Az Zukhruf adalah,”Barang siapa yang berpaling dari peringatan Allah(dzikrulloh) dan tidak takut akan azab-Nya, maka Allah akan memberinya syaitan, dan syaitan itu akan menjadi teman hidupnya yang selalu berusaha untuk menjerumuskannya. (Tafsir At Thabrani : 25/72).

Dan di ayat lain, Allah menyatakan,”Barang siapa yang mengambil syatian itu menjadi temannya, maka syatian itu adalah teman yang seburuk-buruknya.”(QS. An Nisa’ : 38).

  

TUGAS UTAMA QORIN KITA 

            Tugas pokok baik itu Qorin dari golongan jin atau syaitan maupun dari golongan malaikat, bertugas sebagai pembisik, Qorin dari jin membisikkan untuk berbuat jahat, sedangkan Qorin dari malaikat membisiki manusia untuk berbuat kebaikan dan ketaatan.

            Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya syaitan itu melakukan bisikan sebagaimana malaikat juga melakukan bisikan, adapun bisikan syaitan, intinya mengajak untuk berbuat keburukan dan mendustakan yang haq. Sedangkan bisikan malaikat, intinya mengajak untuk berbuat kebaikan dan membenarkan yang haq. Barang siapa menjumpai pada dirinya (ajaran kebenaran), hendaklah ia memuji Allah SWT (bersyukur), dan barang siapa menjumpai sebaliknya (bisikan kejahatan), hendaklah ia berlindung kepada Allah dari (godaan) syaitan. Lalu beliau membaca ayat,”Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan ….” (QS Al Baqoroh : 268) (HR.Tirmidzi, 2988, An NAsa’i, no. 11051, dan Ibnu Hibbah, no. 998).

            Oleh karena itu kita harus ekstra waspada akan hadirnya bisikan dari kalangan Qorin jin, sebagaimana kita juga tidak boleh lengah akan was-was atau bisikan jahat yang muncul dari syaitan yang berbentuk manusia. Kedua bisikan itu sama bahayanya dan sama-sama membikin kita celaka,celaka didunia ataupun di akhirat. Sehingga Allah SWT mengingatkan agar kita banyak memohon perlindungan kepada-Nya,dari bisikan jahat syaitan yang berbentuk jin atau manusia. Seperti dalam firman-Nya dalam QS. An Naas : 1-6.

            Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam kitabnya saat menafsirkan QS An Naas, bahwa yang dimaksud dengan “al waswasil khonnas” dalam surat tersebut adalah syaitan yang disertakan ke manusia. Karena tidak seorangpun dari keturunan nabi Adam kecuali ia memiliki Qorin, Qorin itulah yang menghiasi keburukan dan kekejian, dan tidak seorangpun yang selamat darinya kecuali mereka yang dilindungi oleh Allah SWT.” (Tafsir Ibnu Katsir : 4 / 575).

 

BISIKAN-BISIKAN DALAM PSIKOLOGI

 

Pernahkah anda semua mendapat cerita dari tetangga atau sobat yang sedang mengalami musibah kematian? Dari cerita tersebut kadang ada hal yang aneh seperti melihat sosok arwah jenazah yang sedang duduk atau bahkan sedang mengikuti acara tahlilan atau bahkan tetangga dekat benar-benar melihat sang jenasah berbicara seakan masih hidup. Padahal pihak keluarga bahkan keluarga dekat sudah tahu bahwa orang tersebut sudah meninggal. Nah itulah qorin, qorin akan ada didunia selama 40 hari setelah jasad orang tersebut meninggal.

Ada sahabat yang pernah bertanya kepada Rasulullah SAW bahwa dirinya ingin sekali melihat sesosok arwah kerabatnya yang meninggal, lalu Rasulullah SAW berkata kepada sahabat itu dan menyuruhnya untuk berpuasa semalam dan memberitahukan kepada sahabat tersebut bahwa nanti malam akan datang tetapi sahabat tersebut tidak boleh bertanya kepada arwah sang kerabat karena Rasulullah SAW mengatakan bahwasanya yang datang bukanlah orang yang seperti dia kenal melainkan itu hanyalah sesosok jin yang disebut qorin. Qorin kita hanya bisa melihat orang yang kita kenal tetapi qorin hanya sebatas tahu saja, tidak seperti orang-orang umunya yang bisa bercerita dan bercengkrama kepada kita mahkluk yang masih hidup.

Bila manusia telah meninggal, jin Qorin yang menyertainya tidak ikut berpindah ke kuburan karena kepentingannya bersama manusia yang dia sertai telah berhenti dengan kematian manusia itu sendiri. Hikmah dibalik dikuasakannya jin Qorin oleh Allah kepada manusia adalah untuk menguji manusia sejauh mana upaya manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan dan untuk menguji kadar keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Azza wa Jalla.

Bahkan dalam film-film kita pernah melihat ada dua sosok yang terus membisikkan kepada kita, ada yang baik dan ada juga yang buruk. Tetapi kenapa kebanyakan yang dipilih adalah yang buruk? Qorin bergerak bahkan membisikkan kata-katanya sesuai dengan hati kita. Apabila hati kita sering diselimuti dengan perbuatan yang baik insya Allah Qorin kita juga akan baik, sebaliknya apabila kita sudah mempunyai rencana buruk tanpa adanya kekuatan dari iman kita bukan tidak mungkin Qorin akan membisikkan lebih kencang kepada kita untuk melakukan hal yang buruk. Dalam psikologi sering disebut dengan waham, waham adalah bisikan-bisikan berupa delusi. Bisikan atau suatu keyakinan yang kita pegang secara kuat tetapi tidak akurat, yang akan terus ada walaupun dalam kenyataannya tidak memiliki dasar dalam realistis. Seseorang bertindak berdasarkan persepsi salah yang membuat kita membayangkan respon negatif dari orang lain, karena itu mungkin sekali orang tersebut justru mendapatkan reaksi seperti yang dibayangkan sehingga menguatkan rasa takut. Akan sangat berbahaya jika kejelekan kejelakan yang terus dibiskkan keapda kita, dampak terburuk bisa saja manusia melakukan tindakan kriminal. Sebagai seorang muslim wajiblah kita semua mengislamkan Qorin kita, karena Qorin adalah gambaran dari jiwa dan hati kita meskipun mereka adalah bangsa jin, bangsa yang diciptakan untuk mendapingi manusia seperti dalam QS. An Nas 1-5, itulah bukti bahwa kita hidup tidaklah sendirian tapi kita ada yang mengawasi dan menjaga yaitu Qorin.

 

Referensi

 

Id.wikipedia.org

konsultasisyariah.com/9029-mengenal-jin-qorin.html

Imron Mahmud. hidayatullah.com/spesial/hidcompedia/read/2016/06/15/96492/qorin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERBEDAAN MAKNA KEBAHAGIAAN PADA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

  PERBEDAAN MAKNA KEBAHAGIAAN PADA MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN   Agus Sulistiawan, Nina Zulida Situmorang, Desi Ariska, Miftah H...